Akses ke lokasi
Mirwaners, jika anda ingin ke lokasi ini, anda dapat menempuh melalui jalur udara, jalur darat dan jalur laut. Apabila anda menggunakan jalur udara, anda dapat meuju melalui Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapaktuan dari Bandar Udara Polonia Medan atau Bandar Udara Iskandar Muda di Banda Aceh. Dengan Jalur darat dapat ditempuh dari Kota Medan selama sekitar 8 jam perjalanan ke Kota Tuantapa dan 3 jam perjalanan dari Meulaboh Aceh.
Fasilitas dan Akomodasi
Jika anda sudah sampai dilokasi, jangan khawatir, ada berbagai penginapan dari losmen, homestay sampai hotel ada di kota ini. Berbagai alat transportasi juga lengkap,
Himbauan
Untuk berada di lokasi dimana Tapak Kaki Raksasa itu berada, maka anda harus membaca terlebih dahulu himbauan yang ada di panjang dipinggir jalan masuk ke lokasi supaya kenyamanan dan keselamatan anda terjaga saat berkunjung. Himbauannya seperti berikut :
“Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab. Aceh Selatan dengan ini Menghimbau kepada Pengunjung Objek Wisata Tapak Tuan Tapa Kec. Tapaktuan Kab. Aceh Selatan sebagai berikut :
1. Menghormati Norma-norma Agama, Adat Istiadat dan Kearifan Lokal dikawasan Lokasi Objek.
2. Dilarang Bersukaria dan Bereforia dilokasi Objek.
3. Dilarang Berbicara atau Mengatakan Kata yang Tidak Senonoh, Angkuh dan Sombong dilokasi Objek.
4. Dilarang Melakukan Perbuatan yang Dilarang Agama dan Melanggar Syariat di lokasi Kawasan Objek.
a. Minuman Keras (Miras) dan Sejenisnya.
b. Berbuat Maksiat (Mesum) Berdua-duaan dengan Lain Jenis.
c. Bermain Judi dan Sejenisnya.
5. Dilarang Berkunjung dilokasi Objek disaat Gelombang Pasang Naik demi Keselamatan Pengunjung.
6. Dilarang Berlama-lama Berdiri dilokasi Objek.
7. Jagalah Kebersihan dilokasi Objek demi Terciptanya Suasana Ramah Lingkungan.
8. Dilarang Merusak Lingkungan disekitar Kawasan Objek.
9. Ikutilah Selalu Arahan Pemandu (Guide) yang Ada dilokasi Objek Sewaktu Mengunjungi Lokasi Objek.
10. Waktu Berkunjung ke Lokasi Objek dari Jam 08.00 WIB s/d 17.30 WIB Sore.
11. Dilarang Berkunjung ke Objek di Malam Hari.
12. Dilarang Berkunjung ke Objek di Waktu Hujan.
13. Dilarang Berenang di Sekitar Lokasi Objek.
14. Dilarang Buang Sampah di Lokasi Objek.
15. Dilarang Berkunjung Sendirian ke Lokasi Objek Tanpa Ada Pemandu (Guide).
16. Dilarang Melakukan Perbuatan yang Melanggar Perbuatan No. 10 Tahun 2011.
17. Dilarang Membawa Barang-barang Berharga yang Berlebihan di Lokasi Objek.
Demikianlah Himbauan Ini Untuk Dapat Dipahami dan Dilaksanakan dengan Baik Demi Kenyamanan dan Keselamatan Kita Bersama.”
Sejarah Tapak Tuan
Sejarah Aceh mengisahlkan bahwa pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Teuku Tuan. Dalam sejarah, tak diketahui darimana asal Teuku Tuan ini. Tapi diceritakan bahwa Teuku Tuan ini adalah tokoh yang berperan dalam asal-usul kota Tapak Tuan.
Di daerah Aceh Selatan, terdapat sebuah gunung yang sangat besar. Di gunung itu hidup seekor naga yang sangat besar. Dari atas gunung itu terdapat bekas jejak naga itu melata sampai ke kaki gunung. Kira-kira naga itu memiliki lebar 10 meter dan panjangnya tidak diketahui. Mengapa dapat diperkirakan lebarnya 10 meter? Karena ukuran lebar pada jejak yang ditinggalkan oleh naga itu berkisar 10 meteran. Para penduduk merasa terancam akan keberadaan naga tersebut.
Karena mendengar kabar itu, Teuku Tuan memburu sang naga. Dia bertarung melawan naga itu, yang akhirnya dapat berakhir dengan membunuh sang naga dengan memukulnya memakai sebuah tongkat. Tongkat yang digunakan Teuku Tuan untuk membunuh naga itu terpelanting/tercampak ke dalam lautan yang berkedalaman sekitar 70 meter. Tongkat itu diabadikan oleh Yang Maha Kuasa tertancap secara vertikal di tengah lautan dan lebih tinggi dari permukaan air laut. (berarti panjang tongkatnya lebih dari 70 meter).
Setelah di pukul oleh Teuku Tuan, naga itu mati berantakan. Darahnya tumpah berserakan si suatu tempat yang sampai sekarang tempat darah naga itu berserakan dinamakan kampung Batu Merah. Uniknya, di kampung Batu Merah ini, dari pasir laut, batu, dan tanahnya, semua berwarna merah *sewarna merah darah*.
Bagian tubuhnya yang lain tercampak di tempat lain. Contohnya adalah hatinya. Hati naga itu tercampak di suatu daerah yang sampai sekarang dinamakan kampung Batu Hitam. Sepeti kampung Batu Merah, kampung Batu Hitam ini memiliki keunikan dari pasir laut, batu dan tanahnya, semua berwarna hitam.
Perbatasan antara kampung Batu Merah dan kampung Batu Hitam dapat dibedakan secara jelas, walaupun hanya dengan menggunakan mata terlanjang. Pada waktu Teuku Tuan hendak membunuh sang naga, sempat terjadi kejar-kejaran antara Teuku Tuan dan sang naga. Maka pada suatu ketika, berbekaslah tapak kaki Teuku Tuan ini. Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak kaki sangat berjauhan, di batasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya. Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.
Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah kanan, berada di pinggir laut diatas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri berada di dalam kota di atas tanah. Antara jejak satu dan yang satunya lagi lebihkurang berjarak 500 meter.
Maka dari itu, diberilah nama daerah yang terdapat jejak tapak Teuku Tuan itu dengan nama kota Tapak Tuan, atau juga sering disebut kota Naga Tapak Tuan. Jika kita pergi ke Tapak Tuan Aceh Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah kita belum sampai ke Tapak Tuan.
Laut yang indah |
Laut yang indah didekat Tapak Rasasa |
Tapak raksasa yang pertama |
Jalan menuju lokasi Tapak Raksasa |
Jalan menuju lokasi Tapak Raksasa |
Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com
4 comments
wew seru juga tuh pertarungan naga, bisa d bkn sinetron nih wkwkwk
Hahaha... bisa juga tuh dibikin sinetron.
"Apabila anda menggunakan jalur laut, anda bisa berangkat dari Pelabuhan Laut Sibolga Sumatera Utara, Pelabuhan Padang Sumatera Barat, Pelabuhan Sinabang di Semelue.." sepertinya ini salah lah..
bukannya tapak tuan disebelah barat smentara yg diatas itu disebelah timur..
jadi tambah jauh donk krn harus memutar hampir 1/2 pulau sumatera..
Makasih untuk koreksinya :)