

Sebenarnya Taman Putroe Phang ini merupakan lokasi wisata alternatif yang murah meriah bagi masyarakat Banda Aceh. Kenapa saya kata murah, karena kalau anda masuk ke taman ini, anda tidak akan dikenai biaya, atau pakai karcis-karcis segala. Palingan anda hanya akan membayar biaya parkir doang 1000 perak. Lokasi wisata ini bersifat terbuka, bebas dimasuki oleh siapa saja, kecuali kalau anda berduaan sama yang bukan muhrim. Kalau loe pacaran ditaman ini, kelar deh hidup loe. WH akan setia menghampiri anda jika anda kelihatan berpacaran berdua di Taman ini. Ohya, apa itu WH? WH itu adalah singkatan dari Wilayatul Hisbah. WH ini merupakan sebuah lembaga pengawasan pelaksanaan Syariat Islam di Provinsi, atau biasa disebut Polisi Syariah. Kami kemaren sempat di tanyai oleh WH karena kami kemaren mengunjungi taman ini membawa teman cewek. Untungnya kami tidak berduaan, kami semua berenam. Selain itu, kami juga beralasan bahwa kami orang luar yang lagi berwisata di lokasi ini. Dan untungnya lagi, cewek-cewek yang kami bawa tak seorang pun yang pakai celana jeans. Amaann! Katanya sih, cewek yang memakai celana jeans memasuki taman ini juga akan mendapat masalah dari WH.
Ohya, jika anda ke lokasi ini, jangan lupa juga ikutin ajakan yang ada di taman ini seperti yang tertulis di plank supaya terlihat aman dan nyaman :

By the way, menurut Disbudpar Aceh, Taman Putroe Phang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda (1608-1636) atau disebut juga Gunongan. Sultan Iskandar Muda Membangun Taman Putroe Phang ini untuk Permaisurinya, Putri Pahang. Putri Pahang selalu merasa rindu akan kampung halamannya, Pahang, Malaysia. Sultan yang mengetahui kerinduan permaisurinya kemudian membangun taman sari ini, berbentuk menyerupai bukit-bukit yang terdapat di Pahang. Aslinya Putri Pahang atau dalam bahasa Aceh Putroe Phang bernama Putri Kamaliah. Namun rakyat Aceh memanggilnya dengan sebutan Putroe Phang.
Tidak hanya cantik, tapi beliau juga seorang wanita yang cerdas. Beliau adalah penasehat suaminya dalam pemerintahan. Seperti terlihat dalam semboyan yang banyak dikenal dalam kehidupan bermasyarakat. Beliau juga membuat hukum tentang perlindungan anak dan perempuan.
Hukum ini kemudian diterjemahkan dan diwujudkan oleh putri beliau, Ratu Safiatuddin sehingga di Aceh Besar dan Aceh Pidie, hukum waris tidak saja berdasarkan pada hukum Islam, tapi juga dipengaruhi oleh hukum adat. Misalnya oleh orang tua, rumah selalu diwariskan pada anak perempuan. Mungkin hal inilah yang menyebabkan munculnya sebutan porumoh/peureumoh (pemilik rumah) untuk istri dalam masyarakat Aceh.



Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com
35 comments
eh iya syariat islam ya di sana
tapi yang penting masih bisa narsis mas xixi
Wah bagus itu. Kabar Baik buat para Jomblo. Masa pacaran di taman? #eh
haha setau saya tu taman putro phang bukan taman sari haha
hah..? gak boleh pakai celana jeans... klo pakai gamis jeans?
Ewah ewah! Siap bawa pacar lagi hahahahha :D
Pemandangannya bagus mas, keren..
tapi kalau pacar yang sudah halal boleh kan mas.. he
yg penting cekrek ya mas.. haha
Iya, syariat islam disini.
Narsis bisa dooong... hahaha
Hahahaa... iya bener.... MAsa pacaran di taman. Hahaha
Iya, ada kesalahan tadi... udah diperbaiki... hehee... thanks ya udah ngoreksi.
Kalau games jeans boleh dong... kan nutup aurat... biasanya tuh celana jeans yang ketak-ketat gitu yang kelihatan bahenolnya...
HIhihiihihi..... :) :) :)
Iyaa, pemandangannya memang keren deh... yang udah halal boleh dooong.... hahhaaa.... yang penting cekrek-cekrek....
itu yg ditengah-tengah kolam apaan bang?
Lokasinya luas, asyik buat bersantai.. tapi ya itu, syariat islam si sebenernya harus dijaga, di mana pun, hehehe, tidak hanya di Aceh :)
Lokasinya luas, asyik buat bersantai.. tapi ya itu, syariat islam si sebenernya harus dijaga, di mana pun, hehehe, tidak hanya di Aceh :)
wuih taman nya udah tua ya
ratusan tahun....
Ornamen berwarna emas yang ada di tiang-tiangnya, mirip simbol apa, ya? Simbol kerajaan apa gitu..kayak udah pernah lihat..
Itu Pinto Khop, salah satu situs Peninggalan Purbakala atau peninggalan sejarah Aceh tempo dulu.
Iya bener banget mbak Eri. Syariat islam harus di jaga, dimana pun kita berada. :)
Lumayan udah tau sih mas...
Iya yah, mirip simbol kerajaan zaman dulu gitu deh.
Wah... Aceh Syariat Islam... Alhamdulillah ya.. Kapan saya bisa ke Aceh...
Hahahhaa... Gaya keee.... Mentang-mentang udah jadi anak Riau ya.
Nah, barusan tadi mau tanya, apakah bisa berdua, laki perempuan yang bukan muhrim berboncengan di sini? Ternyata gambar di atas sudah berkenan menjawabnya.
Warna ungu dan emasnya, menarik di mata. Itu lukisan emas seperti huruf Tiongkok ya?
Terus pose lompatnya, keren banget! Susah itu menangkapnya!
Iya bisa kok mbak boncengan.
Disini lukisan-lukisannya memang artistik. Apa lagi pose lompatnya. Hehehhe...
wah enak tuh buat ngadem hihi
serius ga boleh pakai celana jeans? celana cargo boleh? *cari-cari alasan
Iya... asik banget buat ngadem.
Kata teman sih kek gitu bilangnya. Gak boleh pake celana jeans di Taman itu. Kalau celana kargo sih mungkin boleh lah yah... hahaha
Wooooooowwwwwwwwwwwwww, tempatnya sumpah keren banget gan! Mantaaaaaaaaaaap!!!!
Iyaaaaaaa..... Ayo gan jalan-jalan kesini.
wah, info yang penting. jangan ke sini pakai celana jeans untuk cewe. hehe
biasanya masalahnya apa mas? teguran? atau gimana?
Iya... penting banget nih untuk yang mau ke tempat ini. Kalau masalah celana jeans mungkin ditegur aja.
Wah berarti kalo cowok gak bisa jalan pake short pant ya mas di sana? Terus kalo renang di pantai gimana? Masa pake celana panjang? Soalnya saya kemana-mana suka pake short pant.
Ya kalau cowo bisa lah... Tapi pasti akan kelihatan aneh kalau disana pakai short pant. Apa lagi kalau di taman Putroe Phang ini. Kalau renang ya biasa aja. Terserah pakai celana pendek juga gak apa-apa.