Persiapan Kerja sambil Jalan-jalan sebagai Travel Blogger
Namun, menjadi travel blogger bukanlah untuk semua orang. Butuh waktu dan dedikasi khusus hingga akhirnya blog yang dikelola bisa menghasilkan dan memungkinkan pemiliknya untuk terus travelling tanpa takut harus kembali lagi bekerja kantoran 9-5. Lalu, bagaimana caranya memulai sebuah travel blog dan impian kerja sambil jalan-jalan menjadi nyata? Berikut 5 hal yang perlu diperhatikan saat kalian benar-benar berniat menjadi seorang travel blogger.
1. Cari nama blog dan domain yang tepat
Menemukan nama yang “pas” dan “klik” dengan personal kalian bisa jadi sesuatu yang cukup menantang. Bukan saja membutuhkan waktu berjam-jam, namun bisa jadi berhari-hari hingga akhirnya kalian memutuskan sebuah nama yang dirasa tepat. Nama blog dan domain menjadi krusial karena para pembaca blog akan mengingat kalian dengan nama tersebut, bahkan mencari nama tersebut untuk menemukan kalian.
Dalam memilih nama blog, kalian harus melihat potensi jangka panjangnya. Jangan gunakan nama seperti “20s Travel Blogger” apabila kalian ingin lanjut ngeblog hingga 10 tahun ke depan. Sebaiknya kalian juga menggunakan nama domain yang terdiri tidak lebih dari 2 kata agar mudah diingat. Hindari penggunaan angka maupun tanda pemisah seperti (-). Lalu, cek kembali melalui website penyedia harga domain murah, apakah nama yang kalian inginkan masih tersedia atau tidak.
2. Desain logo untuk kebutuhan branding
Sebagai sebuah identitas, logo memiliki pengaruh yang signifikan dalam merepresentasikan citra sebuah brand. Hal ini juga berlaku untuk sebuah travel blog. Sebuah logo berfungsi untuk membedakan identitas travel blog kalian dengan travel blog lainnya. Dari logo yang digunakan, para pengunjung blog pun bisa menilai seperti apa karakteristik blog dan pribadi kalian. Logo yang eye-catching tidak hanya mengandung nilai dari brand travel blog yang kalian miliki, namun juga menarik pengunjung blog untuk kembali lagi berkunjung ke blog kalian.
Untuk membuat logo sebuah travel blog, kalian tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak uang untuk membuatnya. Elemen terpenting pada sebuah blog adalah konten. Setelah konten berkembang dan travel blog kalian dirasa cukup menghasilkan, kalian bisa mencoba untuk memberikan fokus lebih kepada desain blog, termasuk pada logo yang diinginkan. Untuk permulaan, kalian bisa menggunakan platform-platofrm desain gratis seperti Canva, Fiverr, atau 99 Designs untuk membuat logo travel blog kalian sendiri secara sederhana.
3. Gunakan template responsif
Penggunaan template yang responsif tidak bisa disamakan dengan template yang minimalis saja. Template yang responsif bisa dinilai dari seberapa cepat load dari template blog tersebut hingga akhirnya seluruh halaman URL yang diakses benar-benar terbuka sempurna. Semakin cepat, semakin responsif pula template dari blog tersebut. Selain itu, jenis template ini lebih mudah terindex oleh Google dan bisa mengakomodir akses dari berbagai macam perangkat digital dengan kecepatan yang sama. Perangkat-perangkat yang dimaksud terdiri dari komputer, tablet, dan mobile phone.
Dengan menggunakan template blog yang responsif, kenyamanan pengunjung blog juga akan semakin meningkat. Waktu load yang singkat juga membuat pengunjung lebih nyaman untuk mengeksplorasi konten-konten lain yang ada pada travel blog kalian. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada presentase bounce rate, di mana semakin kecil angkanya, semakin bagus pula kualitas dari travel blog kalian.
4. Mulai dari potensi wisata lokal
Ketiga poin sebelumnya lebih menekankan kepada teknis pemilihan template dan juga nama serta logo untuk kebutuhan branding sebuah travel blog. Inilah waktunya untuk kalian mengisi blog dengan konten-konten yang berkualitas. Jangan berpikir terlalu rumit untuk pergi ke tempat-tempat “hits” yang membuat kalian pusing dengan masalah budgeting. Mulailah membuat konten dengan mengeksplorasi tempat-tempat di sekitar lokasi kalian tinggal.
Apakah kalian merasa tempat-tempat tersebut sudah terlalu banyak dibicarakan netizen? Cari sudut pandang yang berbeda untuk mengangkat cerita-cerita lain dari tempat tersebut. Inilah yang nantinya membedakan travel blog kalian dengan travel blog yang lain. Tidak perlu merasa gengsi untuk berkunjung dan membagikan cerita kalian mengenai tempat-tempat rekreasi, event lokal, maupun wisata kuliner yang ekonomis. Malah yang seperti itulah yang akan banyak orang cari.
5. Buatlah konten secara rutin
Kata mereka, kota Roma tidak dibangung hanya dalam waktu satu hari. Walau mungkin Bandung Bondowoso bisa mewujudkan kainginan Roro Jonggrang dalam satu malam, akan tetapi tidak demikian dengan sebuah travel blog. Butuh ketelatenan dan jangan berharap apapun pada setahun pertama kalian memulainya. Fokus saja pada pengembangan konten yang dibuat secara rutin dari waktu ke waktu.
Jadi, sudah siap menjemput impian kalian untuk kerja sambil jalan-jalan sebagai travel blogger?
Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com
1 comment
Catet semuanya. TFS Mas