Mau Daftar Asuransi? Yuk Ketahui Trend Ekonomi Syariah Saat Ini

Ngomong-ngomong tentang asuransi, aku jadi teringat dengan rumah yang akan ku beli nanti. Diumur segini, aku selalu memikirkan seandainya aku memiliki rumah sendiri, pasti aku akan senang sekali. Di rumah sendiri, mau ngapain aja bisa. Mau berkebun di pinggir rumah, menanam bunga di halaman, pokoknya mau ngapain aja bebas kalau di rumah sendiri. Beda rasanya kalau masih tinggal di kos, ruang gerak masih terbatas. Gak bisa berkebun, gak bisa nambah kulkas, mesin cuci.

Untuk saat ini, aku masih tergolong “nomaden” which is aku masih hidup berpindah-pindah karena kerjaan. Aku belum tau dimana aku bakalan menetap. Beberapa tahun yang lalu aku tinggal di Aceh, setelah itu, tinggal di Nusa Tenggara Timur. Nah sekarang tinggal di Pekanbaru. Tahun depan aku berencana tinggal di Semarang. Pola hidup “nomaden” inilah yang membuat aku mengurungkan niat untuk membeli rumah sendiri. Lebih baik ngekos aja dulu kan? Soalnya kalau aku beli rumah di Pekanbaru, misalnya, rumah itu nantinya gak bisa dibawa ke Semarang, kan?

Well, walau bagaimana pun, ketika aku sudah menetap tinggal di suatu daerah, aku tentunya bakalan membeli rumah sendiri. Syukur-syukur kalau punya uang banyak bisa beli rumah secara cash. Tapi kalau uang belum banyak, bisa nyicil aja dulu pakai KPR Syariah.

KPR Syariah adalah satu trend ekonomi syariah saat ini. Ekonomi syariah bisa kita maknai dengan bentuk percabangan ilmu ekonomi yang mengimplementasikan nilai dan prinsip dasar syariah berlandaskan Al-Qur’an, sunnah, Ijma’, dan Qiyas. Sistemnya berlaku secara universal dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan ekonomi dan keuangan dalam perbankan. 

Jadi, kenapa aku pingin nyicil rumah pakai KPR Syariah?

Karena dengan KPR Syariah kita bisa nyicil rumah sesuai dengan syariat Islam. Kita tidak terpengaruh dengan fluktuasi suku bunga, yang mana bunga itu adalah riba. Transaksi di KPR Syariah juga transparan dan jelas. Jadi, bank yang menyediakan KPR Syariah akan memberikan informasi yang jelas soal biaya terkait rumah yang kita cicil. Dan yang paling mantap itu adalah pembayarannya sangat fleksibel which is kita bisa milih mau bayar cicilan per bulan, per 3 bulan atau per tahun juga bisa. Pokonya bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial kita. Oh ya, jika terjadi kerusakan atau kerugian properti rumah, maka biaya perbaikan dibagi antara nasabah dan bank. Tapi kalau kita ada asuransi rumah syariah, itu tentunya akan lebih membantu kita.

Kenapa harus Asuransi Syariah?

Sebenarnya Asuransi Syariah tidak jauh beda dengan asuransi konvensional yang mana perannya adalah untuk mengendali resiko kerugian atau kerusakan rumah akibat bencana alam, kecurian hingga kebakaran. Yang berbeda antara asuransi rumah syariah dengan asuransi konvensional adalah pada pengelolaan resiko.

Sistem pengelolaan risiko di asuransi rumah syariah memegang sistem “sharing of risk”, yang mana risiko ditanggung bersama antara perusahaan asuransi dan nasabah pemegang polis. Pengelolaan risiko dari asuransi syariah tentunya berbeda dengan asuransi rumah konvensional. Asuransi konvensional memegang prinsip “transfer of risk” yang mana resiko seluruhnya dialihkan atau dibebankan kepada perusahaan asuransi.

Untuk mengetahui lebih jelas informasi tentang ekonomi syariah, kalian bisa kunjungi website Sharing Knowledge Center di www.shariaknowledgecentre.id/id/. Sharia Knowledge Centre (SKC) adalah platform yang berfungsi sebagai pusat informasi, inovasi, kolaborasi dan edukasi ekonomi syariah yang ada di Indonesia. Di platform ini kita bisa belajar atau cari informasi yang membahas tentang trend ekonomi syariah saat ini.

Oh ya, Sharia Knowledge Centre (SKC) merupakan platform yang diinisiasikan oleh PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah). For your information, saat ini Prudential Syariah mengambil peran aktif untuk mengembangkan industri ekonomi Syariah melalui akselerasi di bidang inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com

Mirwan Choky